papuabaratprov.go.id

Jumat, 22 Juli 2011

Besok Pagi Kelurahan Sanggeng Gelar Ulang Pilgub Papua Barat

Manokwari - Kelurahan Sanggeng Manokwari sabtu besok gelar pemilihan ulang Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat. Hal ini diungkapkan Bagian Humas KPUD Manokwari Wiliam Wamati, terkait temuan 25 TPS yang masih terkunci di Kantor Kelurahan Sanggeng rabu kemarin.
Berdasarkan penemuan tersebut Wiliam mengatakan, Panwaslu harus mengidentifikasi persoalan ini secara bail apakah ada unsur pidana atau administrasi.
Dijelaskan, sesuai Peraturan KPU NO 15 Tahun 2010 tentang perubahan atas aturan KPU NO 72 Tahun 2009 jelas di isyaratkan bahwa pemilihan kepala daerah harus memperhatikan kondisi rill di lapangan.
Maka khusus untuk 25 TPS di Wilayah Sanggeng yang tidak menyumbangkan hak pilihnya tanggal 20 kemarin,sesuai hasil rapat pleno KPU Manokwari 25 TPS tersebut akan melakukan pemilihan ulang.
Wiliam berharap kepada PPD Manokwari Barat dan PPS Kelurahan Sanggeng untuk dapat memberitahukan hal ini kepada petugas KPPS dan pemilih yang berada pada wilayah tersebut, yang mana pemilihan akan dilakukan hari ini pukul 7:00 – 13:00 Wit.
Pelaksanaan Pilgub Papua Barat Rabu (20/7) kemarin, ditemukan 25 kotak suara beserta puluhan ribu kotak suara yang masih tersimpan didalam ruang Kantor Lurah Sanggeng Distrik Manokwari Barat.
Dampaknya ratusan masyarakat resah, padahal sejak pagi petugas KPPS telah siap di TPS nya masing masing. (evan salves)

Kamis, 21 Juli 2011

25 TPS Kelurahan Sanggeng Tidak Ikut Pilgub PB

Manokwari - Pelaksanaan Pilgub Papua Barat Rabu(20/7) kemarin, ditemukan 25 kotak suara beserta puluhan ribu kotak suara, masih tersusun didalam ruang tengah Kantor Lurah Distrik Manokwari. Dampaknya, ratusan petugas menjadi resah, padahal semua petugas PPS telah siap di TPS nya masing masing.
Anggota Bawaslu Wahidah Suaib mengatakan, akan mempelajari temuan puluhan kotak dan surat suara yang sengaja di sandera oleh pihak Kelurahan tersebut.
Sesuai data di lapangan, pemilihan kepala daerah Gubernur dan Wakil Papua Barat kemarin, di ikuti oleh empat kandidat yakni, pasangan Wahidin Puarada /Herman Orisu, Dominggus Mandacan /Origenes Nauw, Pasanangan Abraham Aturury /Rachimin Katjong dan pasangan George Auparay /Ombaier.
Namun hanya Bram / Katjong saja yang menempatkan saksinya, sedangkan 3 kandidat lainnya Se-Provinsi Papua Barat tidak menempatkan saksi pada Tempat Pemilihan suara (TPS). (Evan salves)

Pilgub PB Berjalan Tidak Efektif

Manokwari - Proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat yang berlangsung tanggal 20 july 2011 kemarin, di nilai belum berjalan efektif sebagaimana yang di harapkan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Manokwari Roberth K. R. Hammar, ketika melakukan pemantauan sekaligus pengambilan data pada sejumlah TPS yang di kunjungi pada beberapa kelurahan di Kota Manokwari.
Menurut Hammar, sangat disayangkan karena hingga pukul 1.00 siang kemarin, tepatnya di Kelurahan Sanggeng pada sejumlah TPS tidak ditemukan adanya logistik, dimana hal tersebut di nilai kurang baik terhadap proses pemungutan suara.
Lanjut,hammar, dari 12 TPS yang di kunjungi yakni di Kelurahan Sanggeng, Amban, Padarni dan Manokwari Timur, hanya sebagian kecil yang melaksanakan pemungutan suara dengan baik dan lancar, karena TPS dimaksud tampak sepi alias sebagian besar warga tidak menyumbangkan hak pilihnya.
Dari hasil pemantauan kemarin, rata - rata saksi dari pasangan nomor urut 3 Bram/Katjong yang menempatkan saksi-saksi sedangkan ke tiga pasangan kandidat lainnya menolak untuk menempatkan saksi, hal ini disebabkan pelaksanaan Pilgub Papua Barat yang se-akan dipaksakan pihak KPUD Papua Barat tanpa mempertimbangkan keputusan PTUN Jayapura yang menunda proses Pilgub PB. (evan salves)

Senin, 18 Juli 2011

Dominggus Mandacan, George C. Auparay & Wahidin Puarada Ancam Boikot Pilgub PB

Manokwari – Hari ini tiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat nyatakan sikap untuk boikot terhadap pelaksanaan Pilgub Papua Barat tanggal 20 Juli 2011 medatang.
Ketiga kandidat tersebut adalah pasangan calon Gubernur Dominggus Mandacan, pasangan George Celcius Auparay dan pasangan Wahidin Puarada.
Ketua Tim Kualisi 3 Kandidat Rahmat C. Sinamur saat bacakan pernyataan sikap mengatakan, alasan utama tiga calon Gubernur dan Wagub Papua Barat tidak mengikuti Pilgub adalah, sesuai hasil Keputusan PTUN Jayapura No.35/PIN-G,TUN/2011 tanggal 30 juni 2011, yang menyatakan Pilgub Papua Barat di tunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Adapun isi dari pernyataan sikap 3 pasangan calon Gubernur dan Wagub adalah, pertama, ketiga pasangan kandidat menolak untuk memberikan hak suaranya pada Pilgub Papua Barat 20 juli mendatang.
Kedua menyurati Mendagri, KPU-RI dan Bawaslu untuk menghentikan sekaligus menindak tegas KPU Papua Barat untuk membatalkan proses Pilgub di Papua Barat.
Hal ketiga adalah, menyurati DPR Papua Barat untuk segera memanggil KPU PB, Panwaslu PB, Kapolres Manokwari, Kejari Manokwari, MRP Papua Barat, Kapolda Papua serta lembaga independen lainnya untuk duduk bersama dan membahas masalah ini pada Sidang Istimewa DPR PB.
Kemudian point ke empat, bila pernyataan ini tidak di indahkan, maka kualisi 3 pasangan ini akan memobilisasi masa secara besar – besaran di Provinsi Papua Barat.
Calon Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dengan tegas mengatakan, proses Pilgub Papua Barat yang akan diselenggarakan KPU Papua Barat tanggal 20 juli 2011 besok cacat hukum, sebab dilakukan secara sepihak.
Dihadapan ratusan masa pendukung di rumah Kepala Suku Besar Arfak Lodewik Mandacan Fanindi Dalam. Dominggus menjelaskan, hasil PTUN jayapura sudah sangat jelas bahwa, Pilgub Papua Barat harus di tunda.
Maka sebagai orang yang beragama dan takut akan Tuhan, pihaknya bersama dengan pasangan George C. Auparay serta pasangan Wahidin Puarada tidak akan mengikuti proses pemilihan kepada daerah Provinsi Papua Barat yang akan dilaksanakan KPU PB tanggal 20 Juli besok. (evan salves)

Selasa, 05 Juli 2011

IMANUEL YENU NAKODAI GAPENSI PB

Manokwari, Papua Barat - Imanuel Yenu kembali terpilih menjadi Ketua BPD Gapensi Papua Barat Periode 2011 – 2016.
Terpilihnya Imanuel Yenu berdasarkan hasil keputusan Rapat Pleno Musda II BPD Gapensi Papua Barat, dimana dari 2 calon, Imanuel Yenu menang mutlak, mengalahkan Alexander Zet Hutkom.
Rapat Pleno Musda II BPD Gapensi Papua Barat ini sempat diwarnai ketegangan, dimana peserta pleno saling berselisih pendapat soal AD / ART pemilihan ketua, namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama.
Wakil Ketua BPP Gapensi Abdul Rahman Usman, saat menutup Musda II Gapensi Papua Barat mengatakan, dalam suatu pertandingan sudah pasti ada yang kalah dan ada yang menang.
Untuk itu Abdul Rahman berharap kepada Ketua Gapensi terpilih agar mengayomi seluruh pengusaha didaerah ini, terlebih khusus pengusaha asli papua.
Hal ini bertujuan, pengusaha papua dapat mandiri dan mampu menjadi tuan di negerinya sendiri.
Ketua BPD Gapensi terpilih Imanuel Yenu mengatakan, dirinya akan tetap berkomitmen untuk mengayomi seluruh pengusaha, baik itu golongan bawah, menengah dan atas untuk membangun Provinsi Papua Barat ke arah yang lebih maju.
Pada kesempatan itu pula Imanuel Yenu mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan BPP Gapensi yang hadir pada pelaksanaan Musda Gapensi II Papua Barat serta semua pihak yang telah memberikan saran, pendapat maupun pembiayaan guna suksesi pelaksanaan Musda II Gapensi Papua Barat.
Acara penutupan Musda II Gapensi Papua Barat ditandai dengan penandatanganan berita acara dan penyerahan bendera gapensi dari Wakil Ketua BPP Gapensi Abdul Rahman Usman kepada Ketua BPD Gapensi terpilih Imanuel Yenu. (evan salves)

Manokwari Diterpa Angin Kencang

Manokwari, Papua Barat - Kota Manokwari Senin (5/7) Kemarin, diterpa angin kencang yang dampaknya membuat warga seantero Kota Manokwari menjadi panik.
Angin kencang yang terjadi sekitar mulai pukul 03.00 dini hari berlangsung cukup lama hampir 1 jam selain membangunkan warga kota dari tidur, para warga yang berada dekat daerah pepohonan menjadi was-was ditimpa pohon yang tumbang.
Kendati kekuatiran warga tidak menjadi kenyataan, namun kondisi angin kencang menjelang subuh tersebut membuat warga merasa tidak nyaman terlebih dengan matinya aliran listrik yang menambah kegelapan malam.
Informasi dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat belakangan ini mengakui adanya kondisi cuaca yang tidak menentu dalam beberapa waktu terakhir ini.
Bahkan para warga khusus nelayan dalam aktifitasnya telah diingatkan akan kondisi cuaca termasuk hujan lebat dan angin kencang yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sementara itu para nelayan di pasar ikan sanggeng mengaku kalau kondisi cuaca yang tidak bersahabat akhir-akhir ini membuat mereka enggan melaut, mengakibatkan harga ikan cenderung naik.
Mahalnya harga ikan di pasar ini kata salah satu nelayan di pasar sanggeng ulis nautami bervariasi, ikan cekalang yang lasimnya bisa dibeli dengan harga 20 ribu hingga 30 ribu naik diatas 50 ribu perekor.
Selain itu ikan oci dari harga 10 ribu pertempat naik menjadi 20 hingga 25 ribu, sedang ikan merah yang lasimnya 100 ribu rupiah perekor naik menjadi 200 ribu perekor. (evan salves)