papuabaratprov.go.id

Selasa, 05 Juli 2011

IMANUEL YENU NAKODAI GAPENSI PB

Manokwari, Papua Barat - Imanuel Yenu kembali terpilih menjadi Ketua BPD Gapensi Papua Barat Periode 2011 – 2016.
Terpilihnya Imanuel Yenu berdasarkan hasil keputusan Rapat Pleno Musda II BPD Gapensi Papua Barat, dimana dari 2 calon, Imanuel Yenu menang mutlak, mengalahkan Alexander Zet Hutkom.
Rapat Pleno Musda II BPD Gapensi Papua Barat ini sempat diwarnai ketegangan, dimana peserta pleno saling berselisih pendapat soal AD / ART pemilihan ketua, namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama.
Wakil Ketua BPP Gapensi Abdul Rahman Usman, saat menutup Musda II Gapensi Papua Barat mengatakan, dalam suatu pertandingan sudah pasti ada yang kalah dan ada yang menang.
Untuk itu Abdul Rahman berharap kepada Ketua Gapensi terpilih agar mengayomi seluruh pengusaha didaerah ini, terlebih khusus pengusaha asli papua.
Hal ini bertujuan, pengusaha papua dapat mandiri dan mampu menjadi tuan di negerinya sendiri.
Ketua BPD Gapensi terpilih Imanuel Yenu mengatakan, dirinya akan tetap berkomitmen untuk mengayomi seluruh pengusaha, baik itu golongan bawah, menengah dan atas untuk membangun Provinsi Papua Barat ke arah yang lebih maju.
Pada kesempatan itu pula Imanuel Yenu mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan BPP Gapensi yang hadir pada pelaksanaan Musda Gapensi II Papua Barat serta semua pihak yang telah memberikan saran, pendapat maupun pembiayaan guna suksesi pelaksanaan Musda II Gapensi Papua Barat.
Acara penutupan Musda II Gapensi Papua Barat ditandai dengan penandatanganan berita acara dan penyerahan bendera gapensi dari Wakil Ketua BPP Gapensi Abdul Rahman Usman kepada Ketua BPD Gapensi terpilih Imanuel Yenu. (evan salves)

Manokwari Diterpa Angin Kencang

Manokwari, Papua Barat - Kota Manokwari Senin (5/7) Kemarin, diterpa angin kencang yang dampaknya membuat warga seantero Kota Manokwari menjadi panik.
Angin kencang yang terjadi sekitar mulai pukul 03.00 dini hari berlangsung cukup lama hampir 1 jam selain membangunkan warga kota dari tidur, para warga yang berada dekat daerah pepohonan menjadi was-was ditimpa pohon yang tumbang.
Kendati kekuatiran warga tidak menjadi kenyataan, namun kondisi angin kencang menjelang subuh tersebut membuat warga merasa tidak nyaman terlebih dengan matinya aliran listrik yang menambah kegelapan malam.
Informasi dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat belakangan ini mengakui adanya kondisi cuaca yang tidak menentu dalam beberapa waktu terakhir ini.
Bahkan para warga khusus nelayan dalam aktifitasnya telah diingatkan akan kondisi cuaca termasuk hujan lebat dan angin kencang yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sementara itu para nelayan di pasar ikan sanggeng mengaku kalau kondisi cuaca yang tidak bersahabat akhir-akhir ini membuat mereka enggan melaut, mengakibatkan harga ikan cenderung naik.
Mahalnya harga ikan di pasar ini kata salah satu nelayan di pasar sanggeng ulis nautami bervariasi, ikan cekalang yang lasimnya bisa dibeli dengan harga 20 ribu hingga 30 ribu naik diatas 50 ribu perekor.
Selain itu ikan oci dari harga 10 ribu pertempat naik menjadi 20 hingga 25 ribu, sedang ikan merah yang lasimnya 100 ribu rupiah perekor naik menjadi 200 ribu perekor. (evan salves)