papuabaratprov.go.id

Selasa, 03 Mei 2011

Kasus Narkoba Bupati Teluk Wondama Dilimpahkan Ke Kejaksaan

Manokwari – Papua Barat, Pihak Kepolisian Resor Manokwari, menyerahkan berkas Tahap II Kasus Narkoba yang melibatkan Bupati Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat Albert H Torey bersama istrinya Vivin Susilowati ke Kejaksaan Negeri Manokwari.
Bupati Kabupaten Teluk Wondama - Papua Barat Albert Torey bersama istrinya  tiba di Kantor Kejaksaan Negeri Manokwari dikawal oleh sejumlah penyidik dari Polres Manokwari dan Polda  Papua.
Setelah tiba di Kejaksaan, Bupati bersama istrinya langsung menuju ruangan Kepala Kejaksaan Negeri Manokwari, Paryono, SH
Pada sejumlah media, Kepala Kejaksaan Manokwari mengatakan, Bupati Teluk Wondama bersama istrinya akan tetap di masukan ke Rumah Tahanan (Rutan) Manokwari, walaupun ada permohohonan penangguhan penahanan yang di ajukan oleh Kuasa Hukum terdakwa.
Dalam kasus tersebut, Bupati Teluk Wondama bersama istrinya akan di jerat dengan  2 pasal, yakni Pasal 112, tentang memiliki, menyimpan dan menguasai narkotika golongan satu, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan Pasal 127 tentang penggunaan narkotika golongan satu, dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara.
Setelah kurang lebih dua jam di periksa oleh Tim Penyidik Kejaksaan, Bupati bersama istrinya langsung di bawa ke Rutan Manokwari, dan di tetapkan sebagai tahanan Kejaksaan. (evan Salves)

Senin, 02 Mei 2011

Demo Papua Merdeka



Manokwari, Papua Barat - Memperingati Papua masuk kedalam Wilayah NKRI tahun 1969, pagi tadi ratusan mahasiswa dan masyarakat Manokwari gelar aksi demo damai. Awal aksi demo, mahasiswa dan masyarakat berkumpul depan Kampus Unipa Amban.
                        Setelah itu masa berkonvoi dengan berjalan kaki menuju panggung penerangan sanggeng manokwari sambil memegang spanduk, panflet serta menyerukan yel – yel “Papua Merdeka
                        Koordinator aksi demo Silas Ayemi dalam orasinya mengatakan, kehadiran miss helanie higgins ke papua tanggal 26 januari 2011 lalu, adalah wujud perhatian pemerintah amerika serikat terkait berbagai aspirasi persoalan masyarakat papua.
                        Adapun persoalan yang mendasar adalah siksaan serta pembunuhan orang papua yang hingga kini tidak mendapat perhatian Pemerintah Indonesia.
                        Misalnya kasus di Wasior, Abepura, Tingginambut Puncak Jaya yang libatkan oknum TNI serta kasus lainnya yang hingga kini masih menjadi fenomena.
                        lebih lanjut dijelaskan, hingga kini kedutaan besar amerika tetap memantau situasi papua. Untuk itu masyarakat papua jangan takut dan ragu untuk meneriakan Referendum !!!
                        Silas menambahkan, selain Amerika Parlemen Inggris dan Australia juga selalu memperdebatkan persoalan yang terjadi di tanah papua.
Dengan dukungan internasional ini, sudah saatnya masyarakat papua satukan presepsi untuk menentukan nasipnya sendiri alias merdeka.
                        sesuai pantauan, aksi demo tersebut sempat membuat macet arus lalu lintas didaerah Makalo dan Sanggeng. (evan salves)