Timika,
Papua - Karyawan PT Freeport Indonesia kembali melakukan aksi mogok kerja,
sehubungan dengan belum tercapainya kesepakatan antara manajemen perusahaan terkait
serikat pekerja.
Peristiwa tersebut terjadi sejak Kamis
(15/9) tadi pagi, yang mana, ribuan karyawan PT Freport Indonesia terus
berdatangan ke timika dari lokasi kerja mereka di tembagapura untuk memulai
aksi mogok kerja yang direncanakan akan berlangsung selam satu bulan.
Hingga siang tadi, sebanyak 60 bus
berkapasitas 64 penumpang telah memobilisasi karyawan dari tembagapura menuju
timika untuk bergabung dengan ribuan karyawan lainnya yang memusatkan aksi
mogok di depan pintu gerbang masuk kota kuala kencana.
Sementara sekitar lima ribuan
karyawan lainnya masih menunggu bus di tembagapura untuk turun ke timika. Para
karyawan yang berkumpul di gerbang masuk kuala kencana, dengan membangun tenda
di badan jalan sambil menunggu karyawan lainnya yang akan bergabung.
Untuk mengamankan aksi karyawan,
ratusan aparat keamanan dengan kendaraan barakuda disiagakan di sekitar lokasi.
Juru bicara SPSI PT Freeport
Indonesia, Julius Parorongan mengatakan, mobilisasi karyawan dari tembagapura
akan dilakukan secara bertahap hingga seluruh karyawan dapat turun untuk
bergabung dalam aksi demo di timika.
Salah seorang karyawan, Oktovianus
mengatakan, sejak rabu malam pukul 23.30 Wit, aktivitas produksi di tambang
bawah tanah telah berhenti total, hal ini dikarenakan
“Tidak ada intimidasi dari
manajemen untuk melarang karyawan dalam melakukan aksi mogok sebagaimana
diisukan,” Tutur Okto
Aksi mogok kembali dilakukan
pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Sektor Kimia Energy dan Pertambangan PT Freeport
akibat belum adanya kesepakatan antara manejemen dan spsi dalam perundingan
perjanjian kerja bersama yang telah dilakukan satu bulan terakhir ini di timika.
(***)